Yang lebih ekonomis, kamu bisa menggunakan kotak telur yang biasa kamu dapatkan saat membeli telur di pasar.
Untuk benih, kamu bisa menggunakan cabai yang memiliki kualitas baik, dengan buah yang penuh, padar dan matang.
Sebelum disemai, rendam benih dalam air hangat kuku, sekitar 45-50 derajat celsius selama satu jam. Pilih benih yang mengendap di bawah.
Cara ini juga dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan benih.
Sementara agar tanaman terhindar dari serangan jamur, benih sebaiknya juga direndam dalam larutan fungisida Previcur N dengan dosis 1-2 cc per liter air.
Setelah itu benih ditiriskan dan dikering anginkan di atas kertas koran agar tidak lengket di tangan saat proses penyemaian.
Benih disemai satu per satu dalam wadah semai yang sudah diisi media semai, dan ditutup dengan media semai halus dengan cara diayak.
Untuk mempertahankan kelembaban, persemaian ditutup dengan karung plastik atau goni atau daun pisang.
Selama proses samai, lakukan penyiraman dengan sistem semprot agar benih tak terlalu banyak terkena air.
Setelah 5 sampai 7 hari, saat benih mulai bertumbih, bukalah penutup persmaian dan segera jemur di bawah sinar matahari dengan penghalang seperti paranet, atau plastik anti UV.
Setelah berumur 20 sampai 30 hari atau berdaun 4 sampai 5 helai, bibit dapat dipindahkan ke dalam pot atau polybag besar.
KOMENTAR