Ada beberapa pilihan kopi yang ditawarkan, yakni robusta dari Lampung dan arabika dari Gayo serta Toraja.
Gilingan kopi di sini juga cenderung kasar sehingga aroma dan rasanya jadi lebih asam.
Toko Kopi Malabar yang terletak tak jauh dari SMAN 4 Bandung, tepatnya di Jalan Gardujati, Nomor 27, Kebon Jeruk, Andir ini terlihat berbeda daripada toko kopi pada umumnya.
Di sini, kopinya begitu berbeda karena benar-benar digiling langsung setiap ada pembeli yang datang. Jadi kamu bisa menyesuaikan tingkat gilingan yang diinginkan dan kopinya pun dijamin segar.
Kopi Aroma adalah salah satu merek kopi paling legendaris di Bandung. Terletak di Jalan Banceuy, Nomor 51, Braga, Sumur Bandung, kedai yang dikelola secara turun temurun ini hanya menjual biji kopi robusta dan arabika pilihan.
Kopi Aroma dimulai oleh Tan Houw Sian pada 1930-an. Ia memulai bisnis proses kopi dengan cara tradisional di bangunan yang sama hingga kini.
Bangunan bergaya art deco tersebut bahkan kini terdaftar sebagai salah satu Bangunan Cagar Budaya Bandung. Tak hanya bangunannya yang berbeda, proses roasting biji kopinya pun masih menggunakan mesin roaster dari Jerman berusia 90 tahun.
Kopi Aroma hanya menjual bubuk kopinya saja dengan jumlah yang terbatas setiap hari.
Mereka tidak membuka layanan online, pembelian yang dilayani hanya dengan cara datang langsung ke toko.
Mereka juga tidak menyediakan kopi yang sudah diseduh. Tidak ada cabang dan tidak pernah membuka kafe atau restoran.
Baca Juga: Rekomendasi Tempat Makan Legendaris di Wonosobo, Jangan Lupa Mampir saat ke Dieng
Pertama ada Kopi Javaco yang merupakan merek kopi tertua di Bandung.
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR